*Pangkas Waktu Persuratan, Aplikasi Si Pengolah Limbah B3 Masuk Top 99 Inovasi Nasional*

Si Pengolah Limbah B3 adalah aplikasi hasil inovasi dari UPT Pengelolaan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (UPT PLB3 DLHK) Provinsi Sulawesi Selatan.
SI Pengolah Limbah B3 adalah singkatan dari Sistem Pelayanan Administrasi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Aplikasi ini mulai dipakai sejak Desember 2020.
Kurang lebih tiga tahun inovasi lewat aplikasi ini digunakan, banyak pihak telah merasakan manfaatnya. Terutama para transporter limbah B3. Kepuasan dari transporter limbah B3, ditunjukkan dari meningkatnya transporter limbah B3 yang bekerjasama dengan UPT PLB3 DLHK Provinsi Sulawesi Selatan.

Awalnya hanya 6 transporter. Namun sejak menggunakan aplikasi Si Pengolah Limbah B3, transporter yang menggunakan layanan dari UPT PLB3 DPLH Provinsi Sulawesi Selatan menjadi 16 transporter. Peningkatan yang cukup signifikan.
Agus dari PT. Maloga Prima Rezeky, salah satu transporter limbah B3, mengungkapkan bahwa perusahaannya sangat terbantu dengan aplikasi Si Pengolah Limbah B3 ini. Pengurusan administrasi menjadi sangat cepat dan sangat mudah. Semua dilakukan via online.

Dulu 72 Jam, Sekarang Cukup 12 Jam Saja
Salah satu hal yang sangat membantu dari aplikasi Si Pengolah Limbah B3 ini adalah waktu pengurusan administrasi. Memang salah satu misi dari aplikasi ini adalah memangkas birokrasi administrasi yang terlalu panjang dan lama.
Sebelum adanya Si Pengolah Limbah B3, para transporter harus datang ke kantor untuk mengurus segala rupa administrasi pemusnahan limbah B3. Untuk persuratan saja bisa memakan waktu sampai 72 Jam.
Si Pengolah Limbah B3, memangkas semuanya. Administrasi persuratan menjadi lebih cepat. Yang awalnya butuh waktu 72 jam, sekarang cukup 12 jam saja urusan administrasi persuratan bisa selesai.

Inovasi ini memiliki nilai kebaruan dan terbukti bisa meningkatkan kualitas pelayanan publik. Karena itu Si Pengolah Limbah B3 ini diikutkan pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2023. Kompetisi yang diadakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi itu, diikuti lebih dari 1.400 inovasi.