Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengundang 600 orang
untuk menghadiri peringatan hari lingkungan hidup Senin, (13/6/2022).
Kegiatan ini sendiri diselenggarakan di Pelataran Taman
BPJS Ketenagakerjaan Centre Point of Indonesia (CPI), Tanjung Bunga, Kota
Makassar.
Kegiatan ini sendiri dilaksanakan sebagai bagian untuk
memperingati Hari Lingkungan Hidup yang jatuh pada 5 Juni kemarin.
Adapun untuk tahun ini, peringatan ini mengambil tema,
"Satu Bumi untuk Masa Depan".
Adapun agenda kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan hari
ini adalah penandatanganan MoU pemanfaatan limbah, penyerahan kalpataru, dan
kegiatan-kegiatan lain yang dihadiri oleh pihak-pihak terkait dalam lingkup
pemerintah Sulawesi elatan, NGO, Komunitas Pecinta Lingkungan, Pimpinan Perguruan
Tinggi dan Pimpinan Perusahaan.
Dalam pidatonya, Sekda Provinsi Sulawesi Selatan Abdul
Hayat Gani mengatakan saat ini Indonesia sedang menghadapi krisis 3 dimensi
permasalahan lingkungan hidup.
Diantaranya perubahan iklim, hilangnya habitat dan
keanekaragaman hayati, dan polusi dan limbah.
"yang membuktikan bahwa bumi kita tidak sedang dalam
kondisi baik-baik saja melainkan dalam kondisi darurat atau dalam “kode
merah”," kata Abdul Hayat Gani.
Oleh karena itu, ia menekankan perlunya mengatur ulang
keseimbangan dengan alam melalui perubahan transformatif dalam cara makan,
hidup, bekerja, dan bergerak yang dilakukan oleh setiap stakeholder.
" Pemerintah, pemerintah daerah, pelaku bisnis, pemuka
agama, dan lembaga keuangan perlu mengambil tanggung jawab yang memungkinkan
kehidupan yang berkelanjutan dengan mengubah konsumsi, produksi, infrastruktur,
investasi dan penggunaan lahan, " tambahnya.
Ia melanjutkan, setiap orang juga harus mengambil keputusan
pribadi untuk mempengaruhi perubahan dan mendorong untuk bertindak mempercepat
kemajuan keberlanjutan.
Dalam rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-dunia
ini juga dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman atau Memorandum of
Understanding (MoU) antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan Pelaku
Dunia Usaha dan antara sesama pelaku dunia usaha dalam pemanfaatan limbah.
"Dari sektor produksi khususnya pemanfaatan fly ash
dan bottom ash (FABA) batubara dari PLTU, pemanfaatan nickle slag dari smelter,
dan pemanfaatan FABA pada industri semen.
Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dan dunia usaha untuk mengurangi
introduksi limbah ke lingkungan," tutupnya.
Tulis Komentar